AKTULITA.CO.ID – Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) termasuk kuliner terus mengembangkan potensi bisnisnya, hingga ke tingkat yang lebih luas.
Hal itu juga dibuktikan oleh Hendy Setiono, masa Pandemi Covid-19 yang melanda dunia, membuat hampir semua sektor terbungkam, tak terkecuali perekonomian masyarakat.
Usaha kuliner sepeti restoran, kafe, dan makanan cepat saji tentunya menjadi pihak yang paling terpukul akibat pandemi ini. Namun, bukan berarti tak ada harapan untuk keluar dari masa krisis.
Pengusaha Kuliner Hendy Setiono mengatakan, selain inovasi dan kreativitas dibutuhkan kolaborasi untuk tetap bertahan.
“If you want to go fast, go alone. Tapi, if you want to go far, go together,” kata Hendy lewat video
Menurutnya, ditengah krisis saat ini, para pengusaha harus saling bergenggam tangan, memanfaatkan relasi yang dimiliki, untuk sama-sama keluar dari kesulitan.
“Zaman sekarang agar kita bisa bertahan dan terus bertumbuh, penting sekali untuk berkolaborasi. Itu sebabnya beberapa bisnis yang saya jalani baik di dalam negeri atau luar negeri saya banyak menjalankannya secara kolaborasi,” katanya.
Untuk berkolaborasi, Hendy memilih kebanyakan rekan bisnisnya dari kalangan konten creator, seperti influencer Instagram Okin alias Niko Al-Hakim, yang bersama-sama menjalankan usaha kuliner bernama Ngikan Yuk.
“Temukan partner yang tepat, berkolaborasi dan menggandeng partner yang tepat sehingga kita bisa membawa brand kita dari lokal hingga eksis sampai luar negeri,” ujar pria berusia 37 tahun ini.
Kini, Hendy sedang menikmati buah manis dari sejumlah kolaborasi yang dilakukannya. Pada Desember 2020, dia akan membuka cabang luar negeri dari unit usaha kebabnya bernama ‘Baba Rafi’ di India.
“Ini adalah gerai pertama Baba Rafi di India sebagai negara kesepuluh, sebagai merek asli Indonesia,” ujarnya.
Brand Baba hak kekayaan intelektual atas nama Hendy Setiono. Perusahaan waralaba Kebab Baba Rafi ssudah me;lantai di bursa efe Indonesia, bursa saham dengan kode saham RAFI.
Biografi Hendy Setiono
Hendy Setiono lahir di Surabaya, 30 Maret 1983. Pengusaha waralaba kebab itu memiliki dua orang anak bernama Rafi Darmawan dan Reva Audrey Zahifa. Sementara sang istri bernama Nilamsari.
Kini sukses jadi pengusaha di bidang kuliner, Hendy Setiono ternyata mengenyam pendidikan di jurusan teknik informatika, Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya.
Di usianya yang baru 20 tahun kala itu, Hendy memutuskan untuk meninggalkan bangku kuliah dan memulai bisnis kebab.
Walau tak meraih gelar sarjana di ITS, Hendy memulai kembali pendidikan tingginya di Singapura dengan fokus studi di bidang E-Commerce.
Sukses membangun waralaba kebab Turki Baba Rafi yang berada di bawah naungan PT Baba Rafi Indonesia, kini Hendy telah memiliki lebih dari 1.000 outlet kebab.
Selain fokus dengan bisnis yang ia bangun di usia muda, Hendy juga memimpin dua bisnis kuliner lain, yakni sebagai direktur di:
• PT Piramida Zahira dengan produk Piramizza
• PT Panen Raya Indonesia dengan produk Ayam Bakar Mas Mono
Ayah dua anak itu juga aktif menjadi seorang motivator dan bisnis kewirausahaan.
Kisah Sukses Hendy Setiono
Bisnis pertama Hendy Setiono adalah Kebab Turki Baba Rafi yang dirintis mulai tahun 2003 di Surabaya.
Nama Baba Rafi sendiri terinspirasi dari nama depan anak pertamanya yaitu Rafi Darmawan.
Sedangkan nama Baba berasal dari bahasa Arab yang artinya bapak. Usaha Hendy Setiono dirintis ketika beliau masih duduk di bangku kuliah dan berumur 20 tahun.
Beliau memulai usaha tersebut hanya dari sebuah gerobak dengan modal Rp 4 juta yang berasal dari pinjaman adiknya sendiri.
Hendy Setiono telah berhasil memiliki dan mengembangkan empat merek waralaba, yakni Kebab Turki Baba Rafi, Roti Maryam Aba Abi, Piramizza, dan Ayam Bakar Mas Mono.
Usaha Kebab Turki Baba Rafi Hendy Setiono pun telah berhasil menembus pasar internasional yaitu di Malaysia dan Filipina.
Total outlet Kebab Turki Baba Rafi kini berjumlah 1.300 outlet di 10 negara.
TV BBC London & majalah Business Week International pernah meliput usaha Hendy Setiono.
Setelah itu ada orang yang menawari Hendy Setiono membuka outlet Kebab Turki Baba Rafi di Trinidad & Tobago dan Kamboja.
Atas kesuksesan bisnis waralaba tersebut, beliau telah meraih berbagai penghargaan, baik dari dalam maupun luar negeri, di antaranya:
• Indonesian Small Medium Business Entrepreneur Award 2006 diberikan oleh Menteri Koperasi & UKM
• Best Achievement at Young Entrepreneurs Award 2007 versi Bisnis Indonesia
• Special Achievement Go International 2008 pada ajang Indonesia Franchise Award
Bukan hanya pintar berbisnis, Hendy juga pintar mengalokasikan kekayaannya untuk dibagikan para mereka yang kurang beruntung.
Hendy membangun sebuah yayasan bernama Hendy Setiono Foundation yang dibangun sejak 2019 lalu.
PT Baba Rafi Indonesia di Jakarta dan Surabaya mempercayakan software akuntansi Zahir Accounting untuk menunjang pencatatan keuangan bisnisnya sekaligus menilai kinerja keuangan dengan cepat dan tepat.
Kebab Baba Rafi
Kebab adalah kuliner khas Timur Tengah yang kini marak ditemukan di Indonesia.
Namun, jauh sebelum itu, di tahun 2003 saat Hendy Setiono pertama kali mendirikan bisnis waralaba kebab, makanan khas Timur Tengah itu masih terbilang langka.
Kebab Baba Rafi untuk pertama kalinya dijajakan pada konsumen pada 2003 oleh tangan Hendy Setiono. Dalam waktu dua tahun saja kebab Baba Rafi yang awalnya dioperasikan di sebuah gerobak kecil di Jalan Nginden Semolo, Surabaya, bisa bertransformasi menjadi bisnis waralaba yang bernaung di bawah PT Baba Rafi Indonesia.
Karena resepnya banyak digemari, kebab Baba Rafi mampu berkembang pesat hingga memiliki banyak outlet di kota-kota dalam negeri. Memasuki tahun 2012 untuk pertama kalinya Kebab Baba Rafi membuka cabang internasional di Filipina dan Malaysia.
Tahun 2013 outlet pertama dibuka di Srolankan, berlanjut di tiga kota di China pada 2014. Kemudian pada 2015 outlet juga didirikan di Singapura, Brunei Darussalam, Banglades, dan India.
Saat ini secara keseluruhan Baba Rafi memiliki 1.300 outlet kebab di 10 negara termasuk Indonesia.
Kebab Baba Rafi terus berinovasi bukan hanya dari resep dan keragaman menu tapi juga dari penampakan outlet yang dibuat kekinian. Sejak 2017, kebab Baba Rafi mengembangkan container kebab sebagai inovasi besar dari outlet-outlet yang mereka miliki.
Kisah Sukses Kebab Baba Rafi
Berawal dari kebab yang dijual di sebuah gerobak di pinggir jalan Kota Surabaya, Kebab Turki Baba Rafi bertransformasi menjadi jajanan bergengsi.
Hendy Setiono, penemu Kebab Turki Baba Rafi menyukai kebab yang ia temukan di Qatar saat mengunjungi sang ayah. Belum marak ditemukan di Indonesia, Hendy nekat membuat bisnis kebab bermodalkan Rp4 juta.
Kegigihan Hendy dalam berbisnis nyatanya sukses membawa Kebab Baba Rafi menjadi bisnis sekelas PT. Tahun 2003 menjadi awal Hendy memulai bisnis kebab gerobaknya yang diberi nama Kebab Baba Rafi.
Pada tahun 2005, Hendy memutuskan untuk menjadikan kebab Baba Rafi sebagai bisnis model waralaba, melihat besarnya potensi kesuksesan bisnis kuliner khas Timur Tengah itu di Indonesia.
Kemudian pada tahun 2007 Kebab Turki Baba Rafi terus berkembang pesat bahkan outlet-outlet kebab mudah ditemukan di berbagai kota besar.
Memasuki tahun 2008, Hendy memutuskan untuk memusatkan bisnis Kebab Baba Rafi ke Jakarta, mulanya bisnis waralaba ini terpusat di Surabaya, kota kelahiran Hendy.
Kepindahan ini juga menandai perubahan logo Kebab Baba Rafi.
Tahun 2009 menjadi awal mula Kebab Baba Rafi melebarkan sayap ke luar negeri. Outlet pertama di Malaysia dan Filipina dibuka.
Berikutnya pada tahun 2014 sampai 2016 menjadi tahun-tahun di mana Kebab Baba Rafi mulai membuka outlet di banyak negara dari China hingga Bangladesh.
Kian sukses, Kebab Baba Rafi tak lupa melakukan inovasi untuk memanjakan konsumen mulai dari inovasi kemasan hingga container kebab.
Modal Usaha Kebab Baba Rafi
Semuanya berawal dari modal Rp4 juta yang didapatkan Hendy Setiono dari sang adik. Modal itu bukan uang yang diberikan secara cuma-cuma, melainkan dianggap sebagai utang.
Ide untuk membangun bisnis kebab sendiri muncul setelah Hendy pergi ke Qatar untuk mengunjungi sang ayah yang bekerja di perusahaan minyak. Keputusan berhenti kuliah di tahun kedua, uang Rp4 juta itu dijadikan sebagai biaya untuk membangun bisnis kebabnya pada 2003 silam.
Uang pinjaman itu dialokasikan untuk gerobak kebab dan tentu bahan baku produk.
Pintar mengelola bisnis, Hendy berhasil membawa kebab yang awalnya dijajakan di gerobak menjadi kebab waralaba yang bernaung di bawah PT Baba Rafi Indonesia.
Di tahun 2019, omzet Kebab Baba Rafi dikabarkan mencapai Rp150 triliun setiap bulan.
Saat ini Kebab Baba Rafi telah membuka 1.300 outlet di 10 negara termasuk Indonesia.
Faktor Keberhasilan Hendy Setiono
Berbekal pengalaman mengikuti seminar dan memperkuat hubungan antar pebisnis, Hendy Setiono menciptakan motto LATEM yang merupakan kebalikan dari METAL.
• L: Lihat peluang yg ada
• A: Amati caranya & lakukan
• T: Tirukan cara yg mungkin dapat diadopsi
• E: Evaluasi peluang itu
• M: Modifikasi cara yang telah dipilih itu
Hendy menuturkan bahwa motto tersebut sudah ada sebelum bisnisnya dimulai sebagai motivasinya sendiri.
Kini Hendy Setiono telah berhasil memiliki dan mengembangkan empat merek waralaba, yakni:
- Kebab Turki Baba Rafi
- Roti Maryam Aba Abi
- Piramizza
- Ayam Bakar Mas Mono.
Usaha Kebab Turki Baba Rafi Hendy Setiono pun telah berhasil menembus pasar internasional, yaitu di Malaysia dan Filipina.
Total outlet Kebab Turki Baba Rafi kini berjumlah 1.300 outlet di 10 negara.
“Bagi saya dalam membangun bisnis harus memiliki karakter & passion yang kuat, berbisnis dengan komitmen & pantang menyerah,” ujar Hendy Setiono saat wawancara.
“Ketakutan harus diubah menjadi keberanian dengan secepatnya melakukan action agar dapat selalu men-create “sesuatu” yang baru & inovatif dan pada akhirnya akan tetap menjadi yang terdepan,” sambungnya.
“Apalagi jika kita menawarkan produk-produk yg unik, berbeda, dan berkualitas,” tegas dia.
“Ingat bagaimana nikmatnya berkah sukses dan tetap berpikir positif karena di setiap kegagalan mengandung hikmah,” kata Hendy Setiono seraya mengakhiri perbincangan kami dengannya.
Faktor Kegagalan Hendy Setiono
Salah satu pengalaman pahit beliau ketika memulai bisnisnya, yakni uang hasil penjualan dibawa lari oleh karyawan, bahkan niatnya untuk menjalankan usaha ini sempat tidak mendapat persetujuan orang tuanya.
Kesuksesan bisnis Hendy Setiono tidak memerlukan waktu lama.
Hanya dalam jangka waktu 3-4 tahun, kerja kerasnya telah berhasil mengembangkan sayap bisnisnya di mana-mana
Pada akhirnya, terutama di penghujung tahun 2006, Hendy Setiono telah berhasil memiliki 100 outlet Kebab Turki Baba Rafi yang tersebar di 16 kota di Indonesia.
Franchise Kebab Baba Rafi
Terdapat 1.300 franchise Kebab Baba Rafi di 10 negara, di antaranya:
- Indonesia
- Malaysia
- Filipina
- China
- India
- Bangladesh
- Singapura
- Brunei Darussalam
- Belanda
- Srilanka.
Di Indonesia sendiri, outlet Kebab Baba Rafi telah tersebar di seluruh Indonesia mulai dari Provinsi Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali, NTT dan NTB, hingga Papua.
Waralaba Kebab Baba Rafi bisa diajukan oleh siapa saja, informasi lebih lengkap terkait persyaratan pembukaan outlet bisa diakses di laman resmi Babarafi.
Biaya investasi franchise Kebab Baba Rafi beragam tergantung jenis outlet yang diinginkan, countainer kebab dipatok seharga Rp300 juta, sementara booth dipatok mulai dari Rp125 juta sampai Rp200 juta.
Proses kerja sama untuk memulai bisnis waralaba Kebab Baba Rafi biasanya berlangsung selama satu bulan.
Kisah sukses Hendy Setiono dengan bisnis waralaba Kebab Baba Rafi menjadi motivasi bagi Anda yang ingin ikut menjadi pengusaha kuliner.
Keteguhan dan kegigihan Hendy dalam mengembangkan bisnis bermula dari satu gerobak di pinggir jalan hingga 1.300 outlet di 10 negara menjadi bukti kuat bahwa semua orang bisa melakukan hal yang sama.
Tak besar modal yang digelontorkan Hendy saat itu, namun Rp4 juta yang dipinjam dari sang adik bisa berbuah omzet Rp 150 triliun per bulan menurut data tahun 2019.
Hendy Setiono menciptakan motto LATEM yang merupakan kebalikan dari METAL sebagai motivasi besarnya membangun bisnis Kebab Baba Rafi.
• L: Lihat peluang yg ada
• A: Amati caranya & lakukan
• T: Tirukan cara yg mungkin dapat diadopsi
• E: Evaluasi peluang itu
• M: Modifikasi cara yang telah dipilih itu
Memulai bisnis ibarat menaiki Roller Coaster, artinya butuh nyali dan persiapan untuk mampu memulainya hingga sukses.
Dengan melihat kisah perjalanan bisnis seorang Hendy Setiono, Anda dapat mempelajari visi dan kerja keras beliau.
Dan tentunya apa yang sudah dia lalui sejauh ini akan memberikan inspirasi untuk Anda yang serius ingin menggeluti dunia usaha. www.babarafi.com atau IG @hendysetiono.
** nay