Aktualita.co.id – Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin kembali meninjau kesiapan RSUD Komodo sebagai rumah sakit rujukan tamu Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-42 pada Senin (8/5). RSUD Komodo akan fokus pada penanganan serangan jantung dan stroke pada KTT ASEAN mendatang.
Menkes Budi mengatakan jantung dan stroke adalah penyakit yang menyebabkan kematian terbanyak di Indonesia dan di dunia. Gejalanya yang mendadak tak jarang membuat penderita jantung dan stroke tidak terselelamatkan jika penangan terhadap penderita terlambat.
“ Kalau kena serangan jantung mesti cepat ditangani sebelum 4 jam atau masa golden periode,” jeals Menkes Budi, kepada Aktulita.co.id.
Kalau tertangani sebelum 4 jam kemungkinan 80% pasien bisa sembuh, tapi kalau telat kemungkinan 80% bisa meninggal. Oleh karena itu, penanganan cepat untuk pasien saat terserang jantung harus sesegera mungkin ditangani agar nyawanya bias terselamatkan.
Menkes Budi menjelaskan, alat-alat yang disiapkan adalah alat yang canggih yang bisa digunakan untuk menangani pasien serangan jantung dan stroke. RSUD Komodo juga menyiapkan ruangan-ruangan untuk perawatan VIP dan VVIP, menyiapkan fasilitas kesehatan lain di antaranya pelayanan rawat jalan, rawat inap, layanan unit kritical (ICU, NICU, PICU), layanan gawat darurat, dan ruang operasi. Adapun layanan penunjang berupa laboratorium, CT Scan 64 Slice, Cath lab, radiologi, serta apotek.
“Saya memastikan bahwa fasilitas di sini (RSUD Komodo) ini siap dipakai. Kemudian alat ini kuat, presisi, canggih. Saya di sini bersama dokter ahli jantung dan dokter neuro intervensi,” jelas Menkes Budi.
Ke depan,sambung Menkes Budi, kesiapan RSUD Komodo akan berlanjut untuk masyarakat di wilayah NTT dan sekitarnya. Dia menyebut, kesiapan fasilitas dan personil RS Komodo bukan hanya menjelang KTT ASEAN saja, melainkan berkelanjutan untuk failitas kesehatan masyarakat juga.
“ Buat saya yang lebih penting lagi sesudah ini (KTT ASEAN) mungkin akan ada puluhan, ratusan, ribuan masyarakat yang bisa tertangani masalah kesehatannya,” pungkas Menkes Budi. Nays