AKTUALITA.CO.ID _ Tengok kebun pertanian untuk mendengarkan keluh kesah para petani. Cawabup nomor urut 1 Jaro Ade mendengar langsung keluhan dari petani terkait sulitnya mendapatkan pupuk subsidi yang digembor-gemborkan oleh pemerintah.
“ Dahulu, Kabupaten Bogor pernah menyandang gelar sebagai lumbung padi, tapi sekarang julukan itu hilang, salah satu faktornya adalah pemerintah kurang serius menangani soal pertanian,” kata Jaro Ade kepada Aktualita.co.id.
” Padahal masih banyak lahan produktif dan Kabupaten Bogor tidak kekurangan petani bahkan orang pintar dibidang pertanian, karena kita memiliki IPB. Ini menjadi PR kita bersama, karena banyak masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari sektor pertanian,” terangnya, Senin (14/10/24).
Jaro Ade yang langsung mendengarkan keluhan tersebut memahami kekhawatiran petani dan memintannya untuk tidak khawatir, karena apa yang menjadi keluhan mereka masuk kedalam program Paslon 1 Rudy Susmanto-Jaro Ade.
“ Jangan khawatir pak, dalam visi misi pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bogor nomor urut 1, Rudy Susmanto – Jaro Ade ada penambahan kuota pupuk bersubsidi untuk para petani,”ujar Jaro Ade sembari melihat tanaman cabe milik Pak Budi.
Kedepan, lanjut Jaro Ade, jika dirinya dengan Rudy Susmanto ditakdirkan menjadi Bupati dan Wakil Bupati Bogor, yang pertama dilakukan adalah, mendata berapa jumlah Poktan dan berapa jumlah luas lahan yang masih produktif untuk dijadikan lahan pertanian.
“Program-program kami (Rudy Susmanto – Jaro Ade) itu selaras dengan program pemerintah pusat. Jadi, kami sangat mendukung program ketahanan pangan pemerintah pusat demi mensejahterakan para petani,”cetusnya.
Sementara, salahsatu Petani Cabai warga Watesjaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor. Budi mengeluhkan dengan sulitnya mendapatkan pupuk subsidi yang di gadang-gadang pemerintah, hinga berdampak dengan panen miliknya. Budi yang menggantungkan hidupnya dari hasil pertanian, harus gigit jari jika tidak kebagian pupuk subsidi.
“ Saya hanya menggarap saja, tanahnya bukan milik saya pak, Kami petani kecil sangat sulit mendapatkan pupuk bersubsidi, kadang berebut dengan petani lain bahkan tidak kebagian, dampaknya berakibat gagal panen. Kalau gagal panen pastinya tidak ada pemasukan buat keluarga saya,” keluhnya saat bebincanng langsung dengan Cawabup Jaro Ade dikebun cabai miliknya.
(moet)