AKTUALITA.CO.ID _ Mahasiswa HMI – MPO cabang Kabupaten Bogor dan para Pedagang Kaki Lima (PKL) Puncak Bogor menggelar aksi demontrasi di Depan Gerbang Utama Kantor Pemerintahan Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Jumat (06/09/24).
Aksi ini lakukan sebagai bentuk kekecewaan terhadap pemerintah terkait penertiban lapak pedagang di Jalur Puncak.
Dari pantauan Aktualita.co.id aksi tersebut diwarnai kericuhan dengan membakar ban mobil di tengah jalan, dan mencoba mendorong pintu gerbang yang terkunci rapat yang dijaga aparat. Namun akhirnya bisa di bobol para demonstran.
Tidak hanya itu, masa aksi juga membawa dan membentangkan spanduk yang bertuliskan pulangkan Pj Bupati Bogor Asmawa Tosepu ke kampung halamannya. Karena mereka kecewa kepada Pj Bupati Bogor yang sudah menghilangkan mata pencariannya sehari -hari.
“Pj Bupati Bogor telah pilih kasih dalam penertiban PKL Puncak. Kami para pedagang kecil digerus habis rata dengan tanah, tetapi bangunan besar Asep Stroberi masih berdiri kokoh hanya di diberi garis,” Ujar Ahmad salah satu demonstran dalam orasinya.
“Kita di sini untuk menuntut keadilan, perizinan yang benar agar pedagang juga dapat izin. Dan kami meminta agar Kemendagri Tito karnavian menarik dan mengevaluasi kinerja Pj Bupati, dan segera diberhentikan,” kecamnya.
Selain meluapkan kekesalannya karena dianggap tebang pilih dalam menertibkan bangunan tak berizin di Puncak. Demonstran juga menyebut Pj Bupati Bogor Asmawa Tosepu gak becus dalam mengelola Kabupaten Bogor.
” Bukan hanya semena-mena pada pedangan, tapi juga ada dugaan tindakan asusila yang dilakukan dan dimanfaatkan sebagai iming-iming promosi jabatan untuk ASN Perempuan, ” terang Kordinator aksi Azis Jaya Wiguna.
” Dipimpin oleh Asmawa Tosepu, Bogor punya kita jadi krisis moral. Dia memimpin secara ugal-ugalan, bukan kondusif tapi untuk kepentingan dan kesenangan pribadi. Maka kami hadir disini meminta dia (Asmawa Tosepu) dipulangkan ke kampung halamannya,” pungkasnya.
**rezza