AKTUALITA.CO.ID _ Serikat Mahasiswa Bogor Raya (SMBR) menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Jumat (06/12/24). Aksi ini digelar sebagai bentuk kekecewaan terhadap ketidakrealistisan tindak lanjut aspirasi yang pernah disampaikan kepada dinas tersebut.
Koordinator aksi Yuswan menyatakan bahwa tuntutan mahasiswa terkait perbaikan infrastruktur jalan dan pembangunan yang mangkrak tidak terealisasi. Selain itu, dalam aksi kali ini mereka juga mengungkap dugaan tindak pidana korupsi yang terjadi di tubuh Dinas PUPR terkait anggaran pemeliharaan jalan tahun 2023.
“Kami menemukan adanya mark-up anggaran sebesar 6,3 miliar yang diduga melibatkan sejumlah oknum di Dinas PUPR. Kami datang ke sini untuk menuntut transparansi dan penyelesaian masalah ini,” kata Yusman kepada aktualita.co.id.
Yuswan juga menekankan pentingnya Dinas PUPR segera merealisasikan proyek-proyek infrastruktur yang tertunda, khususnya di wilayah Bogor Barat.
“Kami merasa wilayah ini diabaikan dan tidak mendapatkan perhatian yang seharusnya dari Dinas PUPR, karena masih banyak jalan yang rusak. Di wilayah sana juga bukan hanya infrastruktur tetapi bangunan bangunan yang lainnya banyak yang mangkrak,” ungkapnya.
Sementara, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Bogor Iwan Irawan yang menemui massa aksi menyampaikan respons terhadap tuntutan mahasiswa. Iwan mengakui adanya beberapa proyek yang mangkrak dan belum terealisasi, namun ia memastikan bahwa pekerjaan tersebut akan dilanjutkan pada tahun 2024.
“Proyek-proyek yang tertunda tahun lalu akan kami lanjutkan pada tahun 2024. Kami juga mengajak mahasiswa untuk saling mengawasi pekerjaan yang dilakukan oleh pihak ketiga agar sesuai dengan harapan masyarakat,” ujar Iwan.
Iwan menjelaskan, terkait dengan temuan BPK mengenai mark-up anggaran 6,3 miliar ia menegaskan bahwa semua temuan tersebut sudah diselesaikan dan telah dikembalikan.
“Proses audit oleh BPK sudah selesai, dan kami pastikan bahwa anggaran yang bermasalah sudah dikembalikan. Dan itu kegiatan pada tahun 2023 saat ini sudah dikembalikan,” pungkasnya.
(rezza apit)