Aktualita.co.id – Puluhan warga korban bencana tahun 2020 pengungsi hunian sementara (Huntara) di Desa Kiara Pandak, Sukajaya, Kabupaten Bogor mengalami kepanasan yang berlebihan.
Kondisi ini, selain cuaca panas yang meningkat, juga kondisi bangunan Huntap yang terbuat dari seng sehingga menyebabkan penghuni tersebut tidak betah berada di Huntara.
Salah satu penghuni Huntara Dwiyanti mengaku tidak biasanya cuaca akhir-akhir ini panas yang berlebihan sehingga akibat yang dialami itu warga makin tidak betah tinggal di pengungsian.
“Kalau misalkan panas mah panas banget ini aja diluar panas apalagi didalem, makanya kita sering nongkrong diluar sini karena meneduh cari angin karena di dalem udah berasa kaya di dalem mesin oven,” katanya, Selasa (16/05).
Jadi kata dia, selain cuaca panas puluhan warga Huntara selalu diberikan harapan palsu oleh Pemerintah Kabupaten Bogor soal relokasi yang dijanjikan, hingga sudah tiga kali lebaran belum juga terlihat adanya pembangunan untuk di wilayahnya.
“Kalau udah adzan Dzuhur aja dari jam 11 sampai Ashar itu panas banget pokoknya, tinggal di Huntara sudah tiga kali lebaran hampir 4 tahun. Informasi dari pemerintah dengarnya sebentar lagi ada yang janjinya setelah lebaran tapi ternyata belum juga ada kepastian sampai sekarang,” jelasnya.
Akibat cuaca panas saat ini, sejumlah warga pun banyak merasakan gatal kulit dan kekurangan air bahkan selain itu didalam ruangan penghuni harus selalu dibersihkan akibat selalu dimasuki debu.
“Sering dirasain sama yang lain gatel-gatel tinggal dihuntara ini, selain itu susah air juga kalau panas satu hari aja sudah susah kering apalagi debu, ditinggal berjam-jam aja diberesin juga langsung banyak lagi,” pungkasnya.
** Andres