AKTUALITA.CO.ID _ Kantor Komunikasi Kepresidenan meninjau uji coba pelaksanaan program makan bergizi gratis untuk pelajar di Kota Bogor. Peninjauan ini dimulai dengan kunjungan ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) milik Badan Pangan Nasional (BPN) di Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat. Senin (09/12/24).
Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Dedek Prayudi menyampaikan, program ini merupakan salahsatu program unggulan Presiden Prabowo Subianto. “Kita sedang melakukan peninjauan akan kesiapan dari sebuah program yang merupakan program grande atau program unggulan Presiden Prabowo, yaitu program makan bergizi gratis,” kata Dedek Prayudi kepada wartawan.
Ia menambahkan, program tersebut dijadwalkan akan dimulai secara resmi pada 2 Januari 2025. “Sekarang kita sudah hampir memasuki pertengahan Desember, sehingga penting bagi kita untuk melihat secara langsung implementasi dari program makan bergizi gratis,” lanjutnya.
“Program makan bergizi gratis ini diharapkan mampu meningkatkan kesehatan serta produktivitas pelajar di seluruh Indonesia. Pelaksanaan uji coba di Kota Bogor menjadi langkah awal menuju implementasi yang lebih luas di masa mendatang,” harapnya.
Sementara, Kepala Unit SPPG Tanah Sareal Kota Bogor Ayu Pertiwi menjelaskan bahwa dapur gizi ini telah beroperasi sejak 18 November 2024 dan bertugas menyediakan makanan bergizi gratis untuk pelajar serta ibu menyusui. Saat ini, dapur melayani 15 sekolah dari berbagai tingkatan di sekitar SPPG. “Jadi dapur Kota Bogor ini melayani 15 sekolah yang terdiri dari 6 TK dan PAUD, 1 SD, 3 SMP, dan 5 SMA, dengan total 3.018 siswa,” ungkap Ayu.
Kemudian, kata Ayu, Unit SPPG Tanah Sareal memiliki 15 pegawai tetap, termasuk ahli gizi, asisten lapangan, akuntan, serta 46 personel dapur. Mayoritas pegawai merupakan warga lokal yang turut diberdayakan dalam program ini. Sedangkan aktivitas dapur dimulai sejak pukul 19.00 WIB untuk persiapan bahan baku. Proses pengolahan makanan dimulai pukul 01.00 WIB dan dilanjutkan dengan pendistribusian dalam dua gelombang. “Distribusi dilakukan pada dua gelombang, yaitu jam 07.00 WIB dan jam 08.00 WIB untuk gelombang pertama, serta jam 10.00 WIB dan jam 11.00 WIB untuk gelombang kedua,” jelas Ayu.
“Jadwal distribusi sendiri disesuaikan dengan waktu istirahat siswa. Pagi hari kami kirim untuk sekolah TK dan SD, karena mereka pulang lebih awal. Sedangkan gelombang kedua untuk SMP dan SMA,” pungkasnya.
(rezza apit)