AKTUALITA.CO.ID – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor meluncurkan inovasi baru untuk pelayanan retribusi parkir secara non tunai (cashless) melalui Quick Response Indonesian Standard (QRIS).
Kegiatan sosialisasi pertama kali dilakukan di aula Terminal Leuwiliang yang turut dihadiri Sekretaris Dinas Perhubungan (Sekdishub), Selasa, (7/11/2023).
Metode pembayaran retribusi melalui QRIS merupakan pilihan bagi masyarakat, disamping pembayaran secara konvensional atau manual menggunakan uang tunai dan karcis parkir.
Sedangkan pembayaran retribusi parkir secara secara digital seiring perkembangan zaman dengan memanfaatkan QRIS untuk semua yang dapat diakses melalui berbagai macam dompet digital (E-wallet) dan m-banking. Dengan tujuan memberikan kemudahan kepada masyarakat pengguna layanan parkir untuk membayar retribusi tanpa harus menyiapkan uang recehan.
Sementara Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor khususnya pada UPT Pengelolaan Prasarana dan Perlengkapan Perhubungan (PPPP) wilayah IV Leuwiliang berupaya untuk dapat mendorong peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Bogor melalui retribusi parkir.
Sasaran dari gagasan inovasi ini adalah masyarakat milenial dan gen z yang lebih sering menggunakan metode cashless karena dianggap lebih praktis dan efisien.
Kasubag TU UPT PPPP wilayah IV leuwiliang Deddy Safriandi selaku project inisiator menjelaskan, pembayaran retribusi parkir secara non tunai melalui QRIS merupakan salah satu upaya untuk meminimalisasi terjadinya kebocoran retribusi parkir yang dilakukan oleh pihak tidak bertanggung jawab.
“Karena data penerimaan retribusi parkir akan tersaji secara real time dan transparan serta penyetoran retribusi langsung terhubung dengan kas daerah,” katanya.
Jadi kata dia, selama masa percobaan, pembayaran retribusi secara non tunai melalui QRIS tersebut akan diberlakukan di beberapa titik di wilayah kerja UPT PPPP wilayah IV leuwiliang.
“Namun pada jangka panjang nantinya akan diberlakukan secara menyeluruh di wilayah kerja Dinas Perhubungan kabupaten Bogor,” pungkasnya.
** Andres