AKTUALITA.CO.ID – Warga Desa Sukamakmur, Kabupaten Bogor mempertanyakan pembuatan sertifikat tanah yang tak kunjung selesai padahal sudah berjalan 2 tahun. Hal tersebut dibenarkan Kepala Desa Sukamakmur, Ujang Sunandar yang juga mengeluhkan karena selalu dipertanyakan warganya.
“Dari kuota 2500 itu, baru 150 yang menjadi buku sertifikat. Saya jadi serba salah, karena hampir setiap hari warga mempertanyakan soal kapan jadinya sertifikat,”ungkap Ujang kepada Jurnal Bogor, Selasa (6/6/23).
Menurutnya, hal tersebut sudah disampaikan kepada ketua tim, namun tak jua ada kejelasan kapan akan dibagikannya buku sertifikat tersebut. Dirinya berharap dalam waktu dekat ini bisa mendapatkan kabar baik, sehingga bisa menyampaikan kepada warga jika ada yang mempertanyakan.
“Berharap bisa segera diselesaikan atau dibagikan dari jumlah kuota yang 2500 bidang tersebut. Kalo saya selalu sabar nunggu, tapi warga kan gak mau tau, kadang sudah dijelaskan masih nanya lagi kalo ketemu,” tandasnya.
Sementara, Kepala Kantor BPN Bogor 2 wilayah Bogor Timur, Uunk Din Parunggi mengatakan dirinya baru mengetahui adanya buku sertifikat yang belum dibagikan. Karena untuk wilayah Kecamatan Sukamakmur pada tahun 2021 lalu sudah dilakukan program Peta Bidang Tanah (PBT) secara serentak.
“Tahun 2022, masuk kedalam program PTSL. Dan perihal adanya kendala sampai saat ini belum jadi juga, karena ada berkas milik warga yang belum lengkap, itulah salah satu faktor yang menjadi keterlambatan,” beber Uunk sapaan akrabnya.
Uunk menyampaikan dalam waktu dekat ini akan segera dibagikan kepada warga karena untuk wilayah Sukamakmur harus lebih berhati-hati, mengingat adanya beberapa kasus tanah di wilayah tersebut.
“Insya allah bisa dibagikan dalam minggu ini 1000 buku kepada masyarakat,” pungkas Uunk. Nay Nuráin
Lama Ditunggu, Pekan Depan 1000 Sertifikat Dibagikan
Sukamakmur | Jurnal Bogor
Warga Desa Sukamakmur, Kabupaten Bogor mempertanyakan pembuatan sertifikat tanah yang tak kunjung selesai padahal sudah berjalan 2 tahun. Hal tersebut dibenarkan Kepala Desa Sukamakmur, Ujang Sunandar yang juga mengeluhkan karena selalu dipertanyakan warganya.
“Dari kuota 2500 itu, baru 150 yang menjadi buku sertifikat. Saya jadi serba salah, karena hampir setiap hari warga mempertanyakan soal kapan jadinya sertifikat,”ungkap Ujang kepada Jurnal Bogor, Selasa (6/6/23).
Menurutnya, hal tersebut sudah disampaikan kepada ketua tim, namun tak jua ada kejelasan kapan akan dibagikannya buku sertifikat tersebut. Dirinya berharap dalam waktu dekat ini bisa mendapatkan kabar baik, sehingga bisa menyampaikan kepada warga jika ada yang mempertanyakan.
“Berharap bisa segera diselesaikan atau dibagikan dari jumlah kuota yang 2500 bidang tersebut. Kalo saya selalu sabar nunggu, tapi warga kan gak mau tau, kadang sudah dijelaskan masih nanya lagi kalo ketemu,” tandasnya.
Sementara, Kepala Kantor BPN Bogor 2 wilayah Bogor Timur, Uunk Din Parunggi mengatakan dirinya baru mengetahui adanya buku sertifikat yang belum dibagikan. Karena untuk wilayah Kecamatan Sukamakmur pada tahun 2021 lalu sudah dilakukan program Peta Bidang Tanah (PBT) secara serentak.
“Tahun 2022, masuk kedalam program PTSL. Dan perihal adanya kendala sampai saat ini belum jadi juga, karena ada berkas milik warga yang belum lengkap, itulah salah satu faktor yang menjadi keterlambatan,” beber Uunk sapaan akrabnya.
Uunk menyampaikan dalam waktu dekat ini akan segera dibagikan kepada warga karena untuk wilayah Sukamakmur harus lebih berhati-hati, mengingat adanya beberapa kasus tanah di wilayah tersebut.
“Insya allah bisa dibagikan dalam minggu ini 1000 buku kepada masyarakat,” pungkas Uunk.
** nays