AKTUALITA.CO.ID – Dianggap lamban dalam mengerjakan pembuatan sertifikat tanah dari Program Tanah Sistematis Lengkap (PTSL), warga Desa Sukamakmur mengancam akan melakukan aksi demo di Kantor Desa Sukamakmur dan Kantor BPN Bogor Timur.
Hal tersebut disampaikan salah satu warga Sukamakmur, Reza (23). Pasalnya, sertifikat tanah milik orang tuanya tak kunjung juga jadi, padahal sudah dilakukan pengukuran untuk pemberkasan sejak 2 tahun lalu.
“Kami senang ya, saat tanah orang tua saya ternyata dapat program sertifikat gratis, kami yang tidak mampu untuk membuat sertifikat sendiri karena terkendala biaya merasa senang dengan adanya program ini,” ucap Reza, Selasa (8/8/23).
Reza menyebut, bukan hanya milik orang tuanya yang sampai saat ini belum jadi, tapi banyak juga milik warga lain yang bisa dibilang masih ribuan yang belum jadi buku sampai saat ini. Menurutnya, orang tuanya hanya dijanjikan saja oleh pihak desa yang mengatakan bahwa ini adalah kewenangan BPN, desa hanya mendata dan melengkapi pemberkasan saja.
“Padahal, warga Sukamakmur sebagian sudah ada yang melakukan sumbangsih untuk menjahit buku sertifikat guna meringankan pekerjaan BPN. Tapi tetap saja, sampai saat ini belum juga ada buku yang di bagikan kepada warga,” cetus Reza.
Lebih lanjut Reza mengatakan, dirinya dan warga lain sudah sepakat, jika tidak ada kelanjutan lagi dari pihak BPN dan desa dalam waktu dekat ini untuk membagikan sertifikat milik warga. Maka kami akan melakukan aksi demo, dan kami akan pertanyaan sebetulnya apa yang membuat pekerjaan ini jadi lamban.
“Desa sebelah saja sudah selesai, saat saya bertanya kepada Sekdes soal keterlambatan ini, beliau mengatakan beda tim yang mengerjakan PTSL dengan desa sebelah. Itu berarti kan tim yang mengerjakan pekerjaan ini tidak profesional,” katanya.
“Kami sering diskusi, jika dalam waktu dekat ini tidak ada juga sertifikat yang dibagikan, kami akan melakukan aksi. Paling tidak setiap minggunya ada buku sertifikat yang dibagikan kepada warga, jangan digantung seperti ini,” tambahnya.
Sementara Kepala Desa Sukamakmur Ujang Sunandar mengatakan, pihaknya sudah melakukan hal semaksimal mungkin. Bahkan terakhir Pemdes turut menurunkan RT/RW dan warga untuk membantu menjahit buku sertifikat, itu bagian dari upaya agar bisa lebih cepat dibagikan sertifikat kepada warga.
“Saya pulang haji aja yang ditanya soal sertifikat, dan itu jelas sangat jadi beban moral saya kepada warga. Apalagi kemarin, saat sekdes mengatakan ada warga yang datang dan ingin melakukan aksi jika dalam waktu dekat tidak juga dibagikan sertifikat, kami berupaya untuk meredam. Oleh karena itu saya berharap tim yuridis sesegera mungkin tolong bagikan buku yang memang siap untuk dibagikan, jangan sampai ada aksi dari warga,” pungkasnya.
** Nay