AKTUALITA.CO.ID – Kebiasaan buruk rupanya bisa mempengaruhi naiknya asam lambung, sehingga bukan karena makanan saja.
Masalahnya, asam lambung yang naik bisa berbahaya, kondisi itu kemudian dikenal dengan istilah gastroesophageal reflux disease (GERD).
Kondisi ini ditandai dengan naiknya kembali cairan dari lambung ke arah saluran pencernaan atas atau kerongkongan. Akibatnya, dada bisa terasa sesak, sensasi globus atau ada yang mengganjal di tenggorokan, hingga regurgitasi.
Nah, dikutip dari CNN, Minggu (9/7/2023), penyebab naiknya asam lambung diantaranya:
1. Makan tak terkendali
Perut yang terasa sangat kenyang bisa membuat begah dan memicu naiknya asam lambung. Pasalnya, lambung akan semakin melebar dan menekan katup esofagus bawah saat seseorang makan berlebihan. Akibatnya, timbul sensasi tak mengenakkan di bagian ulu hati ke atas.
2. Makan buru-buru
Makan itu harus dinikmati, maka tak perlu diburu-buru. Kebiasaan makan terlalu cepat bisa membuat sistem pencernaan tidak berfungsi maksimal. Dengan begitu, Anda bisa saja mengalami asam lambung naik.
3. Rebahan setelah makan
Makan memang sering kali bikin tubuh lelah. Namun, Anda tak disarankan langsung merebahkan tubuh setelah makan. Berbaring membuat posisi lambung dan kerongkongan menjadi sejajar. Posisi ini sangat mudah membuat cairan di lambung mengalir ke kerongkongan. Usahakan untuk tetap dalam posisi tegak setelah makan. Tunggu 2-3 jam setelah makan jika ingin berbaring.
4. Pakai baju ketat
Siapa sangka jika batu ketat pun bisa memicu naiknya asam lambung? Baju ketat, terutama yang menekan area perut, bisa memicu asam lambung berbalik ke atas. Akibatnya, cairan dari makanan yang dimakan sebelumnya akan kembali ke kerongkongan dan memicu sejumlah gejala.
5. ‘Memelihara’ stres
Stres jadi salah satu penyebab utama asam lambung naik. Beberapa orang bahkan melaporkan bahwa lambungnya akan bergejolak saat stres melanda. Dalam jangka panjang, stres bisa memperburuk gangguan pada lambung. Lambung sendiri memang dikenal saling berkaitan dengan kondisi psikis. Lambung bahkan disebut-sebut sebagai ‘otak kedua’.
** yev