AKTUALITA.CO.ID – Sebanyak 15 perawat di Rumah Sakit (RS) Sentosa Kemang, Kabupaten Bogor dinonaktifkan sementara dari tugasnya. Sanksi ini imbas dari kasus bayi diduga tertukar pada Juli 2022 yang kini ditangani Polres Bogor. Polisi akan memeriksa perawat tersebut pada Rabu (16/8/2023) hari ini.
“Kita sudah memberikan sanksi berupa SP (Surat Peringatan) 1 dan menonaktifkan dari pelayanan sebagaimana dari biasanya dikerjakan selama ini sebagai perawat,” kata Juru Bicara RS Sentosa, Gregg Djako dalam keterangannya dikutip dari RMOL, Rabu (16/8/2023).
Menurut Gregg, ke-15 perawat itu terdiri atas lima orang yang bertugas pada sif pagi, lima orang pada sif siang, dan lima orang yang bertugas pada sif malam.
Berdasarkan pemeriksaan sementara yang dilakukan pihak rumah sakit, menurut Gregg, diduga para perawat melakukan kelalaian. Seperti terkait gelang pasien ganda atau gelang lepas dari dua ibu yang bayinya diduga tertukar. Soal dugaan bayi tertukar ini sebelumnya dilaporkan Siti Mauliah.
Gregg memastikan bayi yang diduga tertukar hanya dua. Pasalnya, dalam kurun waktu 18 Juli 2022 dan 19 Juli 2022 hanya ada dua bayi laki-laki lahir dan sisanya empat bayi perempuan. Dua bayi yang diduga tertukar itu berjenis kelamin laki-laki.
“Itu kemudian diperkuat ada dugaan nama bayi Ibu Siti itu tertulis nama bayi ibu B. Nah, kemudian dugaan ke arah sana bahwa semakin menyakinkan ibu B lah yang diduga tertukar,” kata Gregg.
Sebelumnya, Gregg menjelaskan, manajemen RS Sentosa baru mendapat informasi soal bayi yang diduga tertukar itu pada Mei 2023. Padahal, Siti Mauliah telah mendatangi RS Sentosa berkali-kali. Namun, Siti disebut tidak pernah bertemu dengan manajemen.
Karyawan atau pegawai RS yang bertemu dengan Siti disebut tidak menyampaikan laporan soal dugaan ada bayi yang tertukar.
“Jadi, memang kami harus akui ada kelalaian pada karyawan kami yang tidak menginformasikan ini. Ini sedang kami dalami,” kata Gregg.
Seusai menerima laporan pada Mei 2023, Gregg mengatakan, manajemen RS Sentosa sudah memanggil para perawat yang berdinas pada kurun waktu bayi lahir dan diduga tertukar pada Juli 2022.
“Setelah mendapat informasi di bulan Mei 2023, rumah sakit langsung memanggil para perawat yang berdinas pada saat itu, baik dinas pagi, siang, malam, supaya mencari informasi lebih jauh. Untuk hal ini memang sedang didalami oleh rumah sakit,” kata Gregg.
Sebelumnya, Siti Mauliah melaporkan soal bayi yang diduga tertukar ke Polres Bogor. Gregg mengatakan, Polres Bogor sedang mengumpulkan data dari RS Sentosa, sehingga para perawat dan bidan yang bertugas saat kejadian bayi diduga tertukar akan dimintai keterangan oleh polisi.
“Akan dilakukan permintaan keterangan terhadap para perawat dan bidan dari rumah sakit dan Rabu (16/8/2023) bidan dan perawat bersedia hadir di Polres Bogor,” kata Gregg.
** yev