AKTUALITA.CO.ID _ Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Bogor II Uunk Din Parunggi menghadiri langsung pelaksanaan pemberian uang ganti kerugian tanah, bangunan dan tanaman yang terkena pangadaan tanah untuk pembangunan Bendungan Cibeet di Desa Kutamekar, Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Bogor II, Uunk Din Parunggi, S.SiT., M.A.P. di dampingi Kepala Seksi Pengadaan Tanah dan Pengembangan, Herfich Widianto, A.Ptnh beserta korsub. Kegiatan pembagian uang ganti rugi dilaksanakan di Aula Hotel Mutiara Jalan raya Cariu-Cianjur KM.2 No.25 Kabupaten Bogor. Selasa (14/1/25).
“ Terimakasih kepada masyarakat yang telah merelakan tanahnya untuk kepentingan umum pembangunan Waduk Cibeet mudah mudahan menjadi amal jariyah Bendungan Cibeet ada dan berfungsi,” ungkap Uunk kepada Aktualita.co.id.

Lebih lanjut Uunk menjelaskan, Pada kesempatan ini kantah Bogor II beserta balai Besar wilayah Sungai Citarum melakukan pembayaran uang sebesar Rp.29,9 Miliar sebanyak 65 bidang dengan luas total kurang lebih 5,2 hektar.
Uunk mengingatkan, Agar masyarakat menggunakan uang ganti rugi ini secara bijak ,jangan dibelikan barang konsumtif, manfaatkan dengan sebaik baiknya, usahakan untuk membeli tanah pertanian kerana masyank kebanyakan petani sehingga tidak hilang mata pencaharian.
“ Harapan pemerintah kepada masyarakat penerima uang ganti kerugian akan mengangkat taraf kesejahteraan hidupnya,” cetus Uunk.
Untuk diketahui, bendungan Cibeet yang merupakan Proyek Strategis Nasional bertuan dan berfungsi sebagai penyedia baku air bersih, pembangkit tenaga listrik, pengairan tanah pertanian dan pengendali bencana banjir.
Sementara, Salahsatu warga yang menerima ganti rugi M.Idin (55) mengucap syukur alhamdulilah atas ganti rugi yang dibayarkan oleh pemerintah. Ia menyebut, uang yang diterimanya akan dibelikan kembali tanah untuk berkebun.
“ Belum tau mau beli gantinya dimana, hari ini saya menerima ganti rugi sebesar 1,9 miliar dengan luas tanah saya 5.995 m2. Maunya beli tanah lagi untuk bertani, karena saya bisanya Cuma tani, kalo dibelikan mobil dan barang lainnya nanti saya bingung mau usaha apa,” tutupnya. (red)