AKTUALITA.CO.ID – Disebut membangun jalan milik Desa Sukaharja, Sukamakmur, Kabupaten Bogor secara sepihak, Herman yang mewakili pemilik dana Horison Siregar menjelaskan tujuan bosnya membangun jalan milik desa hanya sebatas peduli terhadap lingkungan semata, tanpa ada niat apapun. Sebelumnya disebutkan, betonisasi jalan itu tanpa sepengetahuan pihak desa hingga warga pun mempertanyakan maksud beton jalan.
” Jadi, pak Horison itu suda beberapa kali membangun jalan milik desa untuk masyarakat, dan itu tidak pernah dipermasalahkan, entah ada apa saat ini malah jadi bahan pembicaraan,” ungkap Herman kepada Jurnal Bogor, Jumat(24/8/23).
Menurut Herman, adanya isu terkait akan ditutup atau dimanfaatkan secara pribadi jalan yang notabene milik desa ini itu hanya bagian dari kekhawatiran warga yang berlebih. Pasalnya, jalan yang dibeton oleh pak Horison merupakan jalan tanah umum dengan status eks PTPN.
” Jika ada warga yang berkata khawatir ditutup, itu hanyalah kekhawatiran berlebih warga. Karena, saat dilakukan pengecoran jalan saja tidak kami tutup, warga justeru lalu lalang melewati jalan itu, hingga alhasil beton itu kurang bagus, akibat sudah dilalui sebelum waktunya,” jelas Herman.
“Intinya, jalan yang d beton oleh pak Horison itu memang untuk dinikmati oleh warga, tanpa terkecuali,” tambahnya.
Dan untuk persoalan adanya pungutan untuk wisata Gunung Batu, Herman membenarkan memang dipungut sebesar Rp30 ribu untuk membayar yang menjaga batas jalan. Karena, mereka yang ingin mendaki itu melewati jalan milik Horison.
” Jadi, logikanya jika ada yang ingin mendaki ke Gunung Batu itukan harus melewati jalur kami, jadi sudah sewajarnya kami minta jalur lintas,” tandasnya.
” Itupun jika dilakukan estimasi, tidak sebanding dengan gaji yang menunggu batas dan perawatan jalan,” tambahnya.
Untuk status kepemilikan, Herman mengatakan Horison memilik SHM dengan luas 72 hektare, termasuk lahan yang kini ditempati dan batas menuju Gunung Batu itu, dan dia membeli lahan saat itu dari Ahmad yang merupakan ayah dari Kepala Desa Sukaharja saat ini.
” Kalo yang di luar itu memang posisinya berstatus HGU, kalo ini SHM. Yang pasti keberadaan pak Horison disini sangat membantu warga,” pungkasnya.
Nay Nur’ain