Aktuals
  • Home
  • Peristiwa
  • Hukum dan Kriminal
  • Daerah
  • Pendidikan dan Kesehatan
  • Sosok dan Politik
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Pemerintahan
  • Lifestyle
  • Olahraga
No Result
View All Result
Aktualita
  • Home
  • Peristiwa
  • Hukum dan Kriminal
  • Daerah
  • Pendidikan dan Kesehatan
  • Sosok dan Politik
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Pemerintahan
  • Lifestyle
  • Olahraga
No Result
View All Result
Aktuals
No Result
View All Result
Home Pendidikan dan Kesehatan

Kasus Rabies di Indonesia Capai 80.000 Pertahun

Gala by Gala
June 4, 2023
in Pendidikan dan Kesehatan
0
Kasus Rabies di Indonesia Capai 80.000 Pertahun
74
SHARES
1.2k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

AKTUALITA.CO.ID – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia (RI) mengumumkan ada 11 kasus kematian yang disebabkan oleh rabies. 95% kasus rabies tersebut disebabkan oleh gigitan Anjing.

” 95% kasus rabies pada manusia didapatkan lewat gigitan Anjing yang terinfeksi. Ada juga beragam hewan liar yang bertindak sebagai reservoir virus di berbagai benua seperti Rubah, Rakun, dan Kelelawar, tapi 95% karena gigitan Anjing,” ujar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular dr. Imran Pambudi, MPHM pada konferensi pers secara virtual, Jumat (2/6).

Hingga April 2023, sambung dr.Imran, sudah ada 31.113 kasus gigitan hewan penular rabies, 23.211 kasus gigitan yang sudah mendapatkan vaksin anti rabies, dan 11 kasus kematian di Indonesia. Saat ini ada 26 provinsi yang menjadi endemis rabies tapi hanya 11 provinsi yang bebas rabies yakni Kepulauan Riau, Bangka Belitung, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Papua Barat, Papua, Papua Selatan, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan.

Berita lainnya

Publikasi Kinerja Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor Tahun 2025

PMC dan Indonesia CARE Tembus Longsor Cisolok Sukabumi, Salurkan Bantuan dan Layanan Kesehatan

Kak Seto Heran, Lagi Pemulihan Stroke Ringan Justru Dapat Nyinyiran Netizen

“ Di samping itu, banyak pulau yang bebas rabies di Indonesia, misalnya di NTT ada pulau bebas rabies seperti Pulau Sumba. Ada juga pulau lainnya antara lain Pulau Tabuan dan Pulau Pisang di Lampung, Pulau Meranti di Riau, Kepulauan Mentawai di Sumatera Barat, Kepulauan Sintaro di Sulawesi Selatan, Pulau Nunukan, Pulau Batik, dan Pulau Tarakan di Kalimantan Utara,” bebernya.

Lebih lanjut dr.Imran menjelaskan, Sejauh ini sudah ada dua kabupaten yang menyatakan kejadian luar biasa (KLB) rabies yaitu Kabupaten Sikka, NTT dan Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). Situasi rabies di Indonesia tahun 2020 hingga April 2023, rata-rata per tahun kasus gigitan sebanyak 82.634, kemudian yang diberi vaksin anti rabies hampir 57.000.

”Rabies merupakan tantangan besar di Indonesia karena dalam tiga tahun terakhir kasus gigitan hewan rabies itu rata-rata setahunnya lebih dari 80.000 kasus dan kematiannya rata-rata 68 orang,” kata dr. Imran.

Menurut dr. Imran, Untuk kita bisa eliminasi rabies pada manusia itu intervensi utamanya adalah memberi vaksinasi pada anjingnya. Pasalnya, jika hewan pembawa rabies ini masih berkeliaran dan tidak terlindungi oleh vaksin maka masih bisa menularkan rabies ke manusia. Tahun 2023 Kemenkes sudah mengadakan vaksin untuk manusia sebanyak 241.700 vial dan serumnya sebanyak 1.650 vial. Saat ini vaksin dan serum tersebut sudah didistribusikan ke provinsi hampir 227.000 vial vaksin dan lebih dari 1.550 vial serum. Sebetulnya vaksin yang diadakan itu merupakan buffer bukan utama.

” Di daerah-daerah juga mereka mengadakan vaksin rabies sendiri seperti Bali. Mereka punya dana untuk membeli vaksin anti rabies tidak hanya mengandalkan dari pusat, bahkan di beberapa kabupaten di Bali juga punya anggaran untuk vaksin anti rabies, baik untuk hewan maupun untuk manusia,” ucap dr. Imran.

“ Kalau ketersediaan vaksin anti rabies di lapangan, lanjutnya, itu sangat bervariasi. tapi yang jelas pemerintah sudah mempunyai stok melakukan pengadaan dan juga mendistribusikannya ke provinsi,” lanjutnya.

Sebagai langkah pertolongan pertama, dr.Imran melanjutkan,  jika seseorang digigit hewan penular rabies seperti anjing, maka harus secepatnya cuci luka gigitan dengan sabun/detergen pada air mengalir selama 15 menit, kemudian beri antiseptik dan sejenisnya. Langkah selanjutnya adalah bawa ke Puskesmas atau rumah sakit untuk dilakukan kembali pencucian luka dan mendapatkan Vaksin Anti Rabies (VAR) dan Serum Anti Rabies (SAR) sesuai dengan indikasinya.

“ Sebagian besar kematian-kematian akibat rabies itu disebabkan karena terlambat dibawa ke fasilitas kesehatan (Faskes). Mereka merasa hanya gigitan kecil dan tidak berdarah, sehingga mereka datang ke Faskes sudah pada kondisi parah, seringnya itu di atas 1 bulan setelah digigit,” tandasnya.

”Artinya kalau sudah satu bulan otomatis kita tidak tahu lagi hewannya seperti apa, dan rata-rata mereka baru panik pergi ke Faskes setelah tahu anjing yang menggigitnya itu mati. Jadi yang harus dilakukan jika digigit anjing yang pertama adalah harus segera mungkin pergi ke Faskes untuk dilakukan uji luka,” tutur dr. Imran.

Sementara, Juru Bicara Kemenkes dr. Mohammad Syahril menambahkan begitu seseorang digigit oleh anjing gila, maka harus cepat dilakukan pencucian sekaligus diberikan suatu virus anti rabies. Ini betul harus dilakukan.

” Karena sudah ada wilayah KLB, maka harus dilakukan gerakan massal serentak yang dipimpin oleh pemerintah daerah yang melibatkan seluruh dinas terkait untuk melakukan penyisiran terhadap hewan-hewan terutama anjing yang memang akan berpotensi menjadi rabies. Anjing tersebut kemudian diberikan vaksinasi,” beber dr. Syahril.

Ia juga mengatakan perlu melibatkan komunitas pencinta hewan terutama pecinta anjing untuk bisa berperan dalam gerakan ini baik di tingkat nasional maupun daerah. Terkait status KLB dalam epidemiologi ada satu tingkat di bawah wabah. Artinya KLB rabies ini masih bisa ditangani di tingkat lokal oleh pemerintah bersama masyarakat setempat. Dengan status KLB ini ada beberapa tindakan yang harus dilakukan untuk melokalisasi baik dari sisi hewan maupun manusia.

”Paling utama saat ini adalah penanganan pada hewan pembawa rabies seperti anjing, kucing dan kera. Sehingga vaksinasi rabies pada populasi anjing dan kucing mininal 70% dicapai, dimana saat ini baru 40%. Anjing dan kucing harus dipelihara dan jangan sampai ada hewan pembawa rabies berkeliaran,” pungkasnya.

Untuk diketahui, gejala rabies pada manusia di tahap awal gejala yang timbul adalah demam, badan lemas dan lesu, tidak nafsu makan, insomnia, sakit kepala hebat, sakit tenggorokan, dan sering ditemukan nyeri. Setelah itu dilanjut dengan rasa kesemutan atau rasa panas di lokasi gigitan, cemas, dan mulai timbul fobia yaitu hidrofobia, aerofobia, dan fotofobia sebelum meninggal dunia.

Sementara gejala hewan yang terkena rabies dapat dicirikan dengan karakter hewan menjadi ganas dan tidak nurut pada pemiliknya, tidak mampu menelan, lumpuh, mulut terbuka dan air liur keluar secara berlebihan, kemudian bersembunyi di tempat gelap dan sejuk, ekor dilengkungkan ke bawah perut di antara kedua paha, kejang-kejang, dan diikuti oleh kematian. Pada rabies asimtomatik hewan tidak memperlihatkan gejala sakit namun tiba-tiba mati.

Share30Tweet19Send
Gala

Gala

Rekomendasi Untuk Anda

Publikasi Kinerja Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor Tahun 2025

by Gala
November 10, 2025
0
Publikasi Kinerja Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor Tahun 2025

AKTUALITA.CO.ID _ Sebagai perpanjangan tangan Bupati Bogor melalui Peraturan Bupati Bogor Nomor 129 Tahun 2021 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Pendidikan. Bersama...

Read more

PMC dan Indonesia CARE Tembus Longsor Cisolok Sukabumi, Salurkan Bantuan dan Layanan Kesehatan

by Arsyit Syarifudin
November 9, 2025
0
PMC dan Indonesia CARE Tembus Longsor Cisolok Sukabumi, Salurkan Bantuan dan Layanan Kesehatan

AKTUALITA.CO.ID - Aksi kepedulian kembali ditunjukkan oleh komunitas jurnalis dan relawan kemanusiaan. Pers Motor Club (PMC) bersama lembaga kemanusiaan Indonesia CARE menyalurkan bantuan logistik dan layanan kesehatan untuk...

Read more

Kak Seto Heran, Lagi Pemulihan Stroke Ringan Justru Dapat Nyinyiran Netizen

by Arsyit Syarifudin
November 7, 2025
0
Kak Seto Heran, Lagi Pemulihan Stroke Ringan Justru Dapat Nyinyiran Netizen

AKTUALITA.CO.ID - Masih saja ada yang nyinyir saat psikolog anak Kak Seto dalam pemulihan akibat stroke ringan yang diderita. Kak Seto tidak menjelaskan mengenai komentar negatif netizen. Ia...

Read more

7 Manfaat Semangka: Rahasia Hidrasi, Jantung Sehat, dan Energi Cepat

by Arsyit Syarifudin
November 7, 2025
0
7 Manfaat Semangka: Rahasia Hidrasi, Jantung Sehat, dan Energi Cepat

AKTUALITA.CO.ID - Semangka dikenal sebagai buah yang menyegarkan, manis, dan mudah ditemukan di pasaran dengan harga yang terjangkau. Selain nikmat disantap di tengah cuaca panas, buah bernama latin...

Read more

Kisah Eksperimen Gila 1925: 7 Mahasiswa Tak Tidur 60 Jam Demi Buktikan Teori Tidur

by Gala
November 6, 2025
0
Kisah Eksperimen Gila 1925: 7 Mahasiswa Tak Tidur 60 Jam Demi Buktikan Teori Tidur

AKTUALITA.CO.ID _ Seratus tahun lalu, tepatnya sekitar tahun 1925 terdapat sekelompok mahasiswa di Amerika Serikat rela tak tidur selama 60 jam atau dua setengah hari. Apa yang membuat...

Read more
Next Post
Pos Damkar Dibangun Kota Wisata, Camat: Bisa Dicontoh Pengusaha Lain

Pos Damkar Dibangun Kota Wisata, Camat: Bisa Dicontoh Pengusaha Lain

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related News

Komisi II DPRD Kota Bekasi Bersama DLH Raker Terkait Pengelolaan Sampah dan Limbah

Komisi II DPRD Kota Bekasi Bersama DLH Raker Terkait Pengelolaan Sampah dan Limbah

November 5, 2025
Petugas Cleaning Service Temukan Mayat di Gerbang BRIN

Petugas Cleaning Service Temukan Mayat di Gerbang BRIN

May 13, 2024
Pemkab Bogor Pantau Pelaksanaan PPDB Online Tingkat SDN dan SMPN Secara Daring

Pemkab Bogor Pantau Pelaksanaan PPDB Online Tingkat SDN dan SMPN Secara Daring

July 1, 2024

Telusuri menurut Kategori

  • Daerah
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Headline
  • Hukum dan Kriminal
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Pemerintahan
  • Pendidikan dan Kesehatan
  • Peristiwa
  • Sosok dan Politik
Aktualita

aktualita.co.id merupakan portal berita aktual yang tersaji dengan realita seputar pemerintahan, daerah, pendidikan hingga informasi kesehatan untuk memenuhi kebutuhan pembaca masyarakat Indonesia. aktualita.co.id juga telah tergabung dengan Serikat Media siber Indonesia (SMSI) dan wartawannya tergabung dalam organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).

Kategori

  • Daerah
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Headline
  • Hukum dan Kriminal
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Pemerintahan
  • Pendidikan dan Kesehatan
  • Peristiwa
  • Sosok dan Politik

Informasi

Redaksi
Karir
Info Iklan
Term & Conditions
Visi dan Misi
Privacy Policy
Pedoman Media Siber
Kode Etik Jurnalistik

© 2024 aktualita.co.id

No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Hukum dan Kriminal
  • Daerah
  • Pendidikan dan Kesehatan
  • Sosok dan Politik
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Pemerintahan
  • Lifestyle
  • Olahraga

© 2024 aktualita.co.id

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?
✕
Aktualita.co.id

FREE
VIEW