AKTUALITA.CO.ID – Ahli Jantung di The Cardiac Clinic London Bridge Hospital, Profesor Gerald Carr-White mengungkapkan bahwa serangan jantung bisa dikenali gejalanya lebih awal.
Hasil survei Harvard Medical School terhadap lebih dari 500 wanita yang selamat dari serangan jantung menemukan bahwa 95 persen dari pasien ini melihat tanda-tanda peringatan sebulan atau lebih sebelum kejadian.
“Gejala-gejala ini telah terlihat lebih banyak memengaruhi wanita daripada pria dalam sejumlah penelitian, dan karena sering kali hilang dalam waktu singkat, gejala-gejala ini sering kali diabaikan dan tidak disadari oleh mereka yang mengalaminya,” kata Carr-White dikutip dari RMOL, Minggu (21/5/2023).
Dia menjelaskan, lebih dari 50 persen kasus serangan jantung memiliki gejala sebelumnya.
Gejala-gejala ini biasanya terjadi dalam beberapa hari, pekan, dan bahkan hingga berbulan-bulan sebelum serangan jantung. Hanya saja, waktunya bervariasi dari orang ke orang.
Pakar tersebut mengatakan bahwa tanda-tanda awal dapat berupa sesak dada atau sesak napas saat beraktivitas atau stres. Namun, survei dari Harvard Medical School mengidentifikasi kelelahan yang tidak biasa sebagai tanda yang paling menonjol, yang menyasar 71 persen peserta.
Alasan mengapa pasien mungkin mulai mengalami kelelahan adalah karena tekanan ekstra yang diberikan pada jantung. Organ ini terus berusaha memompa darah, sementara ada area aliran darah yang tersumbat, sehingga membuat tubuh terasa lelah.
Sementara itu, layanan kesehatan nasional Inggris (NHS) juga mengungkap beberapa gejala serangan jantung, yakni nyeri dada (perasaan tertekan, berat, sesak) dan nyeri di bagian tubuh lainnya (dapat terasa seolah-olah nyeri menjalar dari dada ke lengan, rahang, leher, punggung, dan perut). Penderita juga dapat merasa pusing, berkeringat, dan sesak napas.
Tanda lainnya ialah merasa mual dan muntah, perasaan cemas yang berlebihan (mirip dengan serangan panik), dan batuk atau mengi. NHS menjelaskan bahwa tanda-tanda ini dapat mengarah pada serangan jantung yang sedang berlangsung, yang dianggap sebagai keadaan darurat medis yang serius.
Kurangnya darah dalam jantung selama serangan dapat merusak otot jantung secara serius hingga mengancam jiwa dan penderitanya sangat membutuhkan bantuan medis.
**