AKTUALITA.CO.ID – Pelaku kasus uang palsu yang digerebek di Kota Bogor ternyata kerap berbelanja di sebuah warung makan dekat lokasi tempat produksi. Hal ini diungkapkan oleh Hopipah, penjaga warung makan di sekitar Perumahan Griya Melati, Bogor.
“Beberapa hari sebelum ditangkap, orang-orang itu sering belanja di sini, antara siang atau sore hari. Biasanya mereka beli makanan untuk tiga orang, tiga porsi,” ujar Hopipah saat ditemui oleh aktualita.co.id.
Menurut Hopipah, Salahsatu pelaku yang kerap berbelanja memiliki ciri khas tompel di tangan dan kepala botak. Ia mengaku mengenali wajah pelaku karena terbiasa memperhatikan pelanggan yang sering datang ke warungnya.
“Yang sering belanja itu yang ada tompelnya di tangan, kepalanya juga botak. Saya kenal mukanya karena saya suka liatin kalau orang belanja. Makanya saya kaget pas lihat di berita dia ditangkap karena uang palsu. Ternyata itu orang yang sering belanja di sini,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Hopipah mengatakan bahwa pelaku juga sering memberikan uang kembalian sebagai bentuk ‘tip’ kepada dirinya. “Dia kalau belanja sering bilang ‘nggak usah kembaliannya, ambil aja’. Biasanya pakai uang pecahan Rp100 ribu atau Rp50 ribu. Saya jadi takut sekarang, karena kadang kalau lagi rame saya nggak sempat periksa uangnya. Tau-tau bisa aja itu uang palsu, dan sekarang uangnya juga udah nggak tahu ke mana,” jelasnya.
Sebelumnya, Tim Reserse Kriminal Polsek Tanah Abang menggerebek sebuah rumah di Perumahan Griya Melati 1, Blok C3 A, RT 03/RW 13, Kelurahan Bubulak, Kecamatan Bogor Barat, yang dijadikan tempat produksi uang palsu.
Dalam penggerebekan tersebut, polisi mengamankan uang palsu siap edar senilai Rp1,3 miliar dalam pecahan Rp100.000, serta uang palsu senilai Rp2 miliar yang masih dalam proses produksi. Selain itu, sejumlah peralatan cetak dan printer juga ditemukan di lokasi.
Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, AKP Aji Rizaldi, mengatakan penggerebekan ini merupakan hasil pengembangan dari penangkapan seorang pelaku berinisial JE di Stasiun Tanah Abang.
“Total ada tujuh orang yang ditangkap. Empat di Tanah Abang, satu di Subang, dan dua orang lainnya di lokasi penggerebekan di Bubulak, Bogor,” jelasnya.