AKTUALITA.CO.ID – Presiden Joko Widodo disebut-sebut tak menginginkan Kaesang Pangarep mencalonkan diri sebagai Cawalkot Depok. Pelantikan Kaesang sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) baru-baru ini, makin menguatkan kemungkinan batalnya Kaesang maju di Pilkada Depok.
Guru Besar Psikologi Politik Universitas Indonesia (UI), Prof Hamdi Muluk perihal batalnya Kaesang di Pilwalkot Depok mengakui Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sangat kuat, sehingga cawalkot dari partai lain akan sulit menang.
“Memang kalau kita bilang, kalau mau perubahan perlu wajah baru, perlu darah segar. Kalau PKS dia sudah di zona nyaman, dia nggak berbuat apa-apa, dia gini-gini aja dipilih kok,”jelas Prof Hamdi Muluk dikutip dari RMOL, Kamis (28/9/2023).
Menurutnya, dengan batalnya Kaesang maju di Pilkada Depok, partai-partai besar harus memunculkan calon-calon lain yang kuat. “Kita berharap, partai-partai yang suaranya signifikan, sumber dayanya banyak, mobilisasinya kuat dan punya calon-calon yang bagus akan menominasikan orang-orang bagus,” katanya.
Untuk menandingi PKS di Depok, kata Prof Hamdi, bergantung dengan keseriusan partai-partai besar dalam melihat Pilkada Depok. Hal ini karena banyak partai besar dinilainya hingga kini belum menganggap Pilkada Depok dengan serius.
“Masalahnya partai lain menganggap Depok serius nggak? Dicari orang-orang yang kapasitasnya bagus, sumber dayanya bagus, didukung partai-partainya bagus, partai besar. Dulu kan kita punya harapan ke Kaesang karena dia didukung resources bapaknya presiden yang menjabat sampai Oktober 2024. Kalau didukung oleh PDIP dan Gerindra, besar kemungkinan dia akan menang. Tapi strategi berubah saat Kaesang jadi Ketum PSI,” ujarnya.
Meskipun PKS sulit dikalahkan di pilkada, Prof Hamdi menyebut hasil pilpres dan pileg juga bisa mempengaruhi peta Pilkada Depok. Menurutnya, persepsi publik bisa berubah jika calon-calon yang menjadi kubu berseberangan dengan PKS, menang dalam kontestasi pileg dan pilpres.
Namun, kata Prof Hamdi, PKS tentu akan serius dalam memenangi Pilkada Depok. Mereka akan mencari kader terbaik yang dimiliki untuk melawan calon-calon wali kota dari partai lain.
“Bagi PKS ini memang gengsinya PKS di Depok Itu. Jadi kalau prediksi saya, dicari kader terbaik, tinggal partai lain mau menganggap Depok Itu penting atau tidak? Dan itu pembicaraan kita dari dulu banyak beberapa partai termasuk Golkar, PDIP, Gerindra itu nggak terlalu menganggap serius soal Depok kira-kira begitu,” kata Hamdi.
Sebelumnya, Sekretaris Dewan Pembina PSI Raja Juli Antoni mengaku dapat informasi dari Presiden Jokowi soal Kaesang tak akan maju di Pilkada Depok.
Toni tak menjelaskan alasan di balik batalnya Kaesang maju di Depok. Dia menyampaikan hal itu saat ditanya apakah ada pembicaraan soal pencalonan Kaesang saat bertemu Jokowi.
“Sudah dijawab Pak Jokowi ya, kemungkinan besar Mas Kaesang tidak akan ke Depok,” kata Toni usai menemui Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (4/9).
“Masalah Depok, sebenarnya itu kan sudah dijawab sama bapak saya, masih ditanya lagi. Sekarang saya fokusnya untuk memenangkan PSI di Pemilu 2024,” timpal Kaesang.
**