AKTUALITA.CO.ID – Ribuan botol minuman keras (miras) dan puluhan wanita pekerja seks komersial (PSK) diangkut Satpol PP Kabutapen Bogor dalam razia penyakit masyarakat (pekat) pada Jumat (7/7/23) malam.
Plt Kepala Bidang (Kabid) Ketentraman dan Ketertiban Umum (Trantibum) Satpol PP Kabupaten Bogor, Rhama Kodara mengatakan, hasil razia dari dua Kecamatan yaitu Gunungputri dan Cileungsi, dirinya berhasil mengamankan ribuan botol miras dari berbagai merk.
“Kami mengadakan razia Pekat di dua kecamatan barang bukti yang kami angkut kurang lebih seratus delapan belas botol miras dari Cafe La Viola’s Munich, dan tiga ribu lima puluh empat botol dari Cafe Dragonfly (Bersaudara) di wilayah perumahan legenda wisata kecamatan gunungputri,” terang Rhama.
Tak hanya itu, lanjut Rhama ,dari kecamatan Cileungsi dirinya berhasil mengamankan 10 wanita yang diduga menjadi PSK. Untuk selanjutnya petugas menuju lokasi terakhir di Blok Coklat dan Blok Anggrek Desa Limusnunggal, Cileungsi, dari dua blok tersebut petugas mengamankan 10 wanita yang diduga PSK.
“Setelah diamankan lalu kami membawanya untuk didata dan akan diserahkan ke Dinas Sosial agar ditindakkanjuti,” tandasnya.
Sementara, salah satu warga sekitar Andrian Putra (45) meminta Satpol PP atau petugas gabungan untuk lebih sering dan intens lagi melakukan kegiatan razia pada tempat hiburan malam yang berkedok kafe di wilayah Bogor Timur. Namun, dirinya juga terkadang bingung pascadigerebek itu tidak lama kemudian tempat-tempat tersebut beroperasi lagi.
“Saya dukung penuh dengan adanya penertiban pada tempat hiburan malam, begitu juga terhadap PSK yang diamankan. Namun terkadang, setelah digerebek pasti buka lagi tempat itu, dan cewe-cewenya kembali lagi ke habitatnya. Ini misteri yang sampai saat ini kami belum ketahui apa penyebabnya,” cetusnya.
“Ya semoga saja, penertiban dan penutupan tempat hiburan malam ini bisa dilakukan secara permanen, untuk selamanya. Begitu pun untuk PSK-nya, pemerintah seharusnya berikan pekerjaan lain atau beri modal agar mereka tak lagi kembali kehabitatnya, bukan hanya ditertibkan dan diamankan. Karena mereka juga sam-sama mencari makan, cuma beda caranya aja,” pungkasnya.
** Nay