AKTUALITA.CO.ID – Vitamin B12 berperan penting dalam membuat sel darah merah tetap sehat. Nah, jika kekurangan vitamin ini, sebagian organ tubuh akan terganggu.
Jika kekurangan vitamin B12 dibiarkan berlangsung lama, besar kemungkinan terjadi kerusakan saraf, gagal jantung, dan bahkan kanker perut.
Claire Lynch, ahli diet di Plant Based Health Professionals, mengungkapkan ada dua gejala yang harus diperhatikan.
“Dua tanda awal kekurangan B12 adalah kelelahan dan kesemutan di tangan atau kaki,” katanya di laman Express dikutip dari RMOL, Selasa (25/7/2023).
Lynch menjelaskan vitamin B12 mendukung fungsi saraf. Kekurangan vitamin B12 pada akhirnya dapat menyebabkan kerusakan saraf permanen yang mengakibatkan penurunan kognitif (demensia).
“Tanda awal kerusakan saraf terkait B12 bisa berupa kesemutan di tangan atau kaki,” ujarnya.
Lebih rumit lagi, vitamin B12 juga membantu tubuh membersihkan homocysteine, yang merupakan produk sampingan dari metabolisme protein. Penelitian telah menunjukkan bahwa vegan yang tidak melengkapi dengan B12 memiliki kadar homosistein yang tinggi.
Menurut Lynchm defisiensi B12 atau kadar homosistein yang tinggi telah terbukti meningkatkan risiko gangguan kognitif, strok, dan kematian dini. Lynch juga memperingatkan bahwa kelelahan adalah tanda umum.
“Vitamin B12 sangat penting untuk produksi sel darah merah, agar sel darah merah membelah dan menjadi aktif,” kata Lynch.
Sel darah merah membawa oksigen ke seluruh tubuh, dan kekurangan B12 menyebabkan kelelahan karena kurangnya kapasitas pembawa oksigen dalam darah. Ini disebut anemia megaloblastik.
“Tapi, yang perlu diperhatikan adalah folat merupakan vitamin B lain yang membantu sel darah merah membelah,” ujar Lynch.
Orang yang menjalani pola makan nabati sering mendapat asupan folat tingkat tinggi dari sayuran yang dikonsumsi. Bahkan, dengan kadar vitamin B12 yang rendah, sel darah merah mereka dapat terus membelah, sehingga mencegah kelelahan dan menutupi kekurangan B12.
Gejala lain kekurangan vitamin B12 dapat meliputi napas cepat atau sesak napas, sakit kepala, gangguan pencernaan, kehilangan selera makan, palpitasi, masalah penglihatan. Penderita juga dapat merasa lemah, diare, lidah sakit atau merah, terkadang dengan sariawan, serta masalah dengan memori, pemahaman dan penilaian (perubahan kognitif).
** yev