Aktualita.co.id – Keseriusan rencana pemerintah membangun Bukit Algoritma Sukabumi masih tanda tanya besar. Hingga dua tahun terakhir ini, Bukit Algoritma yang digadang-gadang seperti Silicon Valley Amerika Serikat tak ada aktivitas pembangunan.
“Bukit Algoritma belum ada informasi lagi masih ngambang, sepertinya belum ada kejelasan lagi,” ujar Kepala Desa Pangakalan, Cikidang, Kabupaten Sukabumi, Usep Saepulrohman dikutip dari RMOL, Rabu (17/5/2023).
Pembangunan Bukit Algoritma sudah dilakukan groundbreaking pada 9 Juni 2021. Bukit Algoritma rencananya dibangun di lahan seluas 888 hektare, yang mencakup empat desa. Tiga desa di antaranya, di Kecamatan Cikidang, yakni Cicareuh, Pangkalan, dan Tamansari. Sementara, Desa Neglasari masuk Kecamatan Cibadak.
Usep menyebut, setelah peletakan batu pertama, proyek itu belum ada kegiatan pembangunan lagi.
Dia berani menjamin, tidak ada pembangunan sama sekali Bukit Algoritma di Desa Pangkalan, Kecamatan Cikidang. Sepengetahuannya, bahkan tim dari Bukit Algoritma belum ada yang datang ke Pemerintahan Desa Pangkalan untuk membahas proyek besar tersebut.
Karena itu, Usep tidak bisa memberikan informasi apapun mengenai pembangunan yang belum ada sama sekali. Dia sangat berharap, ada perkembangan terbaru terkait pembangunan di wilayahnya. “Kalau warga khususnya masyarakat Cikidang memang sangat berharap,” ujar Usep.
Dia menilai, masyarakat sekitar sangat mungkin menanti adanya pembangunan di wilayahnya. Karena jika memang Bukit Algoritma benar-benar dibangun maka perekonomian di sekitarnya bisa meningkat dibandingkan sekarang. Apalagi, kabarnya investor siap menanamkan modal Rp 18 triliun di Bukit Algoritma.
Di sisi lain, Pemkab Sukabumi mendukung rencana pembangunan Bukit Algoritma di Kecamatan Cikidang. Sebab, bagaimana pun sebuah proyek fisik pasti memberikan dampak positif bagi warga, khususnya peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
Kala itu Pemkab Sukabumi sendiri menyambut baik kunjungan Ketua Pelaksana Kiniku Bintang Raya KSO Budiman Sudjatmiko ke Pendopo Sukabumi pada 30 April 2021. Kunjungan tersebut untuk berkoordinasi mengenai lahan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Cikidang dan Bukit Algoritma.
Lalu seperti apa Bukit Algoritma atau KEK Pengembangan Teknologi dan Industri 4.0 di Sukabumi yang digadang-gadang akan menjadi pusat teknologi mutakhir Indonesia seperti Silicon Valley di wilayah selatan Teluk San Francisco California, AS.
Silicon Valley adalah rumah bagi banyak perusahaan teknologi baru dan global, seperti Google, Facebook dan Apple. Kawasan itu juga merupakan situs institusi yang berfokus pada pengembangan teknologi.
Nah, Bukit Algoritma pun direncanakan akan menjadi kawasan dengan fungsi yang sama seperti Silicon Valley AS. Rencananya, kawasan ini akan dibangun di atas lahan seluar 888 hektare, yang berlokasi di Cikidang dan Cibadak, Sukabumi.
Rencana pembangunan proyek bernilai total sekitar satu miliar euro atau setara Rp 18 triliun ini diinisiasi oleh Kiniku Bintang Raya. Perusahaan konstruksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Amarta Karya (AMKA) (Persero) dipercaya sebagai mitra infrastruktur Bukit Algoritma pada tahap pertama selama tiga tahun ke depan.
Ketua Pelaksana PT Kiniku Bintang Raya KSO, Budiman Sudjatmiko, mengatakan bahwa laksana Silicon Valley, Bukit Algoritma akan menjadi pusat riset dan pengembangan dan sumberdaya manusia berbasis teknologi 4.0.
“Kawasan ini (Bukit Algoritma Sukabumi) akan menjadi salah satu pusat untuk pengembangan inovasi dan teknologi tahap lanjut, seperti misal kecerdasan buatan, robotik, drone (pesawat nirawak), hingga panel surya untuk energi yang bersih dan ramah lingkungan,” ujar Budiman.
Budiman menjelaskan tujuan pembangunan kawasan ini, yakni untuk meningkatkan kualitas ekonomi 4.0, meningkatkan pendidikan dan penciptaan pusat riset dan pengembangan.
Juga, meningkatkan sektor pariwisata di kawasan setempat, serta meningkatkan infrastruktur pertumbuhan tangguh berkelanjutan dan pembangunan sumber daya manusia berbasis IPTEK.
Dalam jangka waktu tiga tahun, infrastruktur yang dibangun di kawasan itu, antara lain akses jalan raya, fasilitas air bersih, pembangkit listrik, gedung konvensi, dan fasilitas pendukung lainnya.
Selain itu, kawasan ini akan dekat dengan akses Tol Bocimi (Seksi 2 Cibadak) dan Pelabuhan Laut Pengumpan Regional (PLPR) Wisata dan Perdagangan Pelabuhan Ratu, Bandara Sukabumi yang akan segera dibangun, serta jalur ganda KA Sukabumi.
**