AKTUALITA.CO.ID – Adanya kabar terkait bentakan yang dilakukan aparat kepada warga Griya Bukit Jaya yang menolak dibangunkannya Pasar Gunung Putri, Kapolsek Gunung Putri Kompol Bayu Tri Nugraha Hidayat angkat bicara. Ia mengaku bahwa bentakan kepada warga dilakukan olehnya karena ketidaksopanan dan arogansi yang dilakukan salah satu warga Griya Bukit Jaya tersebut.
“Ya betul yang membentak itu adalah saya, bahkan ingin saya masukan kedalam bui karena ketidaksopanan dan ancaman yang dilakukannya tanpa alasan,” kata Kompol Bayu, Kamis (26/10/23).
Kompol Bayu menjelaskan, kejadian berawal saat dirinya bersama kepala desa, camat, dan rombongan menghadiri undangan Kampung Ramah Lingkungan (KRL) di Perumahan Griya Bukit Jaya. Namun Camat juga belum mengetahui lokasi Pasar Gunung Putri yang akan dibangun, akhirnya berdasarkan kesepakatan menengok bersama kesana selagi bisa kumpul.
“ Saat sampai di lokasi kami sedang melihat dan ada alat berat disana, tiba-tiba ada pria datang menghampiri dengan suara lantang dan sambil menunjuk-nunjuk serta mengancam akan membakar alat berat jika pembangunan Pasar Gunung Putri tetap dilangsungkan,” jelas Kompol Bayu.
“ Saya tidak tahu tujuan dia menunjuk dan marah-marah itu kepada siapa, tapi sebagai aparat yang ada disana saya merasa tersinggung dan seolah tidak dianggap. Karena tindakan yang dia lakukan secara tiba-tiba, ujug-ujug marah-marah seperti orang kesurupan. Dan saya coba menenangkan hanya dengan nada yang agak tinggi juga, mengingat, pria tersebut nada nya tidak bisa direndahkan,” sambung mantan Kapolsek Cibinong tersebut.
Lebih lanjut Kompol Bayu menjelaskan, jadi cerita yang beredar bahwa dirinya datang untuk melakukan mediasi dengan warga terkait pembangunan pasar tersebut, kemudian karena ada warga yang tidak setuju lalu saya bentak, itu tidak benar dan cerita yang direkayasa.
“ Karena saya dengan Muspika datang ke lokasi tersebut, bukan sengaja tapi sekalian saat undangan KRL di Perumahan Griya Bukit Jaya,” bebernya.
Kompol Bayu berharap, masyarakat jangan mudah terprovokasi akan isu-isu yang beredar. Pasalnya peran polisi dalam pembangunan pasar itu tidak ada. “ Kami akan hadir ketika terjadi chaos atau hal-hal yang memungkinkan akan terjadi mengarah kepada kericuhan, selain dari itu kami tidak punya peran apapun. Tugas kami hanya pengamanan,” tutur Kompol Bayu.
Oleh karenanya, Kompol Bayu mengimbau kepada masyarakat untuk mendukung pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah. Karena apa yang dilakukan oleh pemerintah itu untuk kepentingan masyarakat bersama juga.
“ Saya pun sudah mengingatkan kepada pemborong untuk memenuhi apa yang dikhawatirkan masyarakat, yaitu banjir. Maka itu saya ingatkan untuk dibuatkan saluran yang besar guna antisipasi banjir, dan lengkapi amdal dan lain sebagainya saat mulai operasi nanti,” pesannya.
** Nay Nur’ain