AKTUALITA.CO.ID – Tim gabungan dari Polda Jawa Barat dan Polres Bogor telah berhasil membongkar pabrik narkoba terbesar di kawasan Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dalam penggerebekan tersebut, polisi menyita barang bukti berupa 1 ton tembakau sintetis.
Kepala BNN Kabupaten Bogor, AKBP Anggun Cahyono, mengungkapkan bahwa Kabupaten Bogor menjadi sasaran empuk bagi produsen narkotika karena luas wilayah dan jumlah penduduk yang besar.
“Kabupaten Bogor ini mempunyai wilayah yang luas yang terbentang di 40 kecamatan dan 416 desa. Dengan jumlah penduduk 5,9 juta jiwa, ini menjadi target bagi pengedar narkotika,” kata Kombes Pol Anggun di Cibinong, Senin (10/02/25).
Menurutnya, tembakau sintetis menjadi alternatif murah bagi pengedar narkotika di tengah upaya masif pemusnahan ganja di Aceh.
“Dengan masifnya upaya pemusnahan ganja di Aceh, pengedar sulit mendapatkan ganja. Karena itu, tembakau sintetis menjadi solusi. Selain lebih murah, produksinya juga lebih mudah dilakukan tanpa memerlukan teknologi tinggi,” jelas Anggun.
Selama tiga bulan bertugas di Kabupaten Bogor, kata Anggun, dirinya mengaku telah menggandeng berbagai pihak untuk memberantas peredaran narkotika, mulai dari institusi negara, swasta, hingga organisasi masyarakat dan media.
Ia juga mengajak masyarakat dan semua pihak untuk bersama-sama memerangi peredaran narkotika di Kabupaten Bogor.
“Kalau bukan kita yang menjaga Kabupaten Bogor, siapa lagi?” cetusnya.
“Kita harus peduli lingkungan dan saling mengingatkan. Jika ada warga yang mencurigakan, segera laporkan ke Polsek, Babinkamtibmas, Babinsa, atau BNN agar segera ditangani,” tegas Anggun.
Sebelumnya, Polisi dalam penggerebekan tersebut menangkap dua tersangka berinisial HP (34) dan A (23) yang diduga sebagai pelaku produksi narkotika jenis tembakau sintetis.
“Barang bukti yang disita terdiri dari 50 dus tembakau murni dengan total berat mencapai 1.000 kilogram. Tembakau tersebut telah dicampur dengan prekursor narkotika hingga menghasilkan 1 ton tembakau sintetis siap edar,” ujar Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu.
Selain itu, Ia juga mengungkapkan ditemukan pula 125 botol spray berisi cairan MDMB Inaca, 20 jerigen cairan MDMB Inaca dengan total 282 liter, 479,6 gram serbuk MDMB Inaca, serta dua alat semprot besar berisi cairan tersebut.
“Barang bukti tersebut diperkirakan memiliki nilai mencapai Rp350 miliar dan menyelamatkan sekitar 5 juta jiwa dari potensi penyalahgunaan narkotika,” pungkasnya.
(Reza)